Cara Dahsyat Menjadi Penulis Hebat

Minggu, 14 Februari 2010

Demi Allah, Uang Itu Sudah Dikembalikan

BPost Online - 12 Januari 2010 | 08:02

BANJARMASIN, SELASA - Dana masyarakat yang diinvestasikan kepada Lihan makin tak jelas. Lihan mengaku pernah menyerahkan Rp 3 miliar kepada Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora) Adhyaksa Dault yang berniat menggelar penggalangan dana pembelian rumah mantan Presiden Soekarno di Blitar, Jawa Timur. Rumah itu hendak dijual ahli warisnya.
Namun Adhyaksa menyatakan telah mengembalikannya kepada warga Cindaialus, Martapura tersebut. "Demi Allah mas, uang itu sudah dikembalikan," ujar Adhyaksa, yang secara khusus menghubungi BPost, Senin (11/1) sekitar pukul 11.00 Wita.
Dia bahkan menyatakan uang tersebut dikembalikan utuh beserta bunganya. Ini karena malam dana yang hendak digelar bersama sejumlah artis batal dilaksanakan.
"Masalah rumah Bung Karno ditangani pemda setempat. Seluruh sumbangan dikembalikan, termasuk uang milik Lihan," jelas Adhyaksa.
Dana dari Lihan, menurut Adhyaksa, berwujud cek dan bukan ditujukan kepada dirinya melainkan kepada panitia penggalangan dana. Oleh karena itu usai menerima cek dari Lihan, Adhyaksa langsung menyerahkannya kepada panitia.
"Saat itu uang langsung dimasukan ke rekening Kiko, itu lho suami artis Berliana Febrianti. Nah karena batal, Kiko kemudian mentransfer kembali uang tersebut ke Lihan. Bukti kirimnya ada lengkap, karena pas pengembalian juga diketahui semua teman-teman artis yang tergabung dalam pengajian," ujar Adhyaksa.
Ketika memberikan keterangan kepada BPost, Adhyaksa, yang saat menjadi menteri terlihat akrab dengan Lihan, sempat menilai tersangka pengumpulan dana masyarakat tersebut. "Saya pikir-pikir itu ustadz nggak bener. Pengakuannya kok bisa seperti itu. Jelasjelas uang sudah dikembalikan," ujarnya.
Adapun mengenai sponsorship untuk petinju Chris John, Adhyaksa membenarkan. " Untuk yang Chris John memang benar, termasuk Lihan yang ikut ke Amerika. Penyerahan uang senilai Rp 500 juta dilakukan di kantor saya, tapi itu langsung ke manajemen yang menangani Chris John," terangnya.
Adhyaksa sempat pula menceritakan awal perkenalan dengan Lihan. Itu terjadi saat mereka menggalang dana untuk membeli rumah Bung Karno. Waktu itu Lihan menelepon kementerian pemuda dan olahraga untuk menyumbang.
"Waktu itu Lihan malah sempat menyampaikan akan membeli rumah tersebut Rp 50 miliar," ujar Adhyaksa.
Namun Adhyaksa tak mau bersaksi dalam kasus Lihan. "Kalau ditanya apakah saya bersedia dipanggil sebagai saksi, bagi saya buat apa karena nggak ada urusan. Tapi kalau ketemu pasti akan saya nasihati Lihan," ujarnya.
Mengenai penghargaan pemuda kepada Lihan, Adhyaksa merasa kecolongan dan sudah melakukan verifikasi. "Kami dalam memberi penghargaan kan juga tidak sembarangan. Pas kami cek ke pemda dan bank, semuanya membenarkan Lihan merupakan pengusaha intan. Kami tidak mengira sama sekali kalau ternyata Lihan melakukan pengumpulan dana masyarakat layaknya MLM gini," ujar Adyaksa.
Saat dikonfirmasi, penasihat hukum Lihan, Kamaluddin SH, mengaku tidak mengetahui adanya pengembalian dana dari Adhyaksa. "Kita (pengacara, Red) tahu hanya sebatas tataran pemeriksaan di Polda," ujar Kamaluddin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar